Cari

Selasa, 05 Oktober 2010

Komputer hidup tapi tidak ada tampilan

Komputer hidup tapi tidak ada tampilan .
  • Jika pada saat menghidupkan komputer dan setelah power supply bekerja dengan baik temyata tidak ada tampilan apapun dilayar monitor, perhatikan adakah bunyi tertentu saat komputer dihidupkan seperti bunyi bip dengan panjang dan jarak tertentu. Jika tidak ada. maka kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian mainboard, mikroprosesor, memory RAM atau ROM BIOS.
  • Selanjutnya, apakah bunyi tersebut sama seperti kerusakan pada display adapter Atau bip yang terdengar adalah panjang dan terus-menerus, maka kerusakannya ada pada SIMM RAM. Oleh sebab itu bisa mencoba menukarkannya dengan SIMM RAM yang lain.
  • Saat POST-ing ada tampilan tetapi saat akan memasuki jendela System Operasi tampilan hilang. Periksa CPU Speed pada Advance Menu dalam Setup BIOS apakah sesuai atau tidak. Pengaturan CPU Speed yang tidak sesuai/melebihi nilai nominalnya, menyebakan masalah ini timbul. Perbaiki jika ada perubahan.
  • Jika langkah di atas tidak menyelesaikan masalah, maka kemungkinan CPU rusak. Cobalah ganti dengan CPU yang lain untuk memastikan.
  • Kasus di atas dapat juga disebabkan oleh Kerusakan pada Hard Disk terutama kerusakan regulator Hard disk. Jika ini terjadi maka yang menyala hanya hanya LED indikator power, sedangkan pada layar tidak akan ada tampilan sama sekali.
  • Kemungkinan lain ada pada Monitor (akan dibahas pada bagian berikut).

Nama - Nama anggota Kelompok 7 TKJ

Nama :Khadijah kurnia
TTL : Bandung, 11 january 1995

Nama : Muhammad Imamulloh
TTL : Bandung ,9 Septermber 1995

Nama : Raey sandy
TTL : bandung 6 juni 1994

Nama : Rendy
TTL : bandung 4 juni 1994

Senin, 04 Oktober 2010

Mengatasi gagal install ulang windows


Dan mengapa sering terjadi gagal install ulang windows ? Bagaimana mengatasi kegagalan install ulang windows? Beberapa hal yang sering menjadi penyebabnya. Ada 5 perangkat keras yang secara langsung terlibat dalam proses install ulang window yaitu Processor, Main Memory, Hard disk, CD/DVD ROM, CD installer dan 3 yang terakhir yang paling bertanggung jawab untuk kegagalan proses instalasi. Inilah solusinya;

  1. Kegagalan pada CD installer. Biasanya CD installer yang sudah tua dan banyak goresan akan susah dibaca oleh CD ROM. Dari sinilah awalnya. Oleh karena itu pastikan CD installer masih sangat layak untuk digunakan. Jika CD installer rusak maka akan muncul beberapa kali pesan [can’t copy file….]. Sebenarnya pesan ini bisa diabaikan dengan pilihan [Skip] tetapi kemungkinan besar nantinya ada kegagalan tertentu ketika windows sudah berjalan di desktop.
  2. CD/DVD ROM rusak, kabur optiknya. Jika optik CD/DVD ROM kabur alias berdebu, maka dia tidak bisa membaca CD dengan tepat dan jika ini terjadi maka proses akan menjadi sangat lambat selanjutnya akan sangat lambat atau terhenti lalu muncul peringatan kegagalan. Peringatan paling keras dari kegagalan ini adalah Blue screen of death. Pastikan kabel CD/DVD ROM terpasang dengan tepat, kalau perlu siapkan CD/DVD ROM cadangan.
  3. Kesalahan menulis pada hard disk. Ada kalanya terjadi kegagalan mengcopy file-file kedalam hard disk sehingga proses install gagal. Permasalahan listrik tidak stabil bias mengganggu proses ini. Penyebab lain adalah kabel data hard disk longgar atau tidak tepat ketika akan memulai meng-copy file kedalamnya langsung timbul kegagalan. Biasanya hard disk yang sudah tua dan tidak stabil lagi juga menyebabkan hal ini, walaupun hard disk masih terdeteksi di BIOS. Perbaiki kedudukan kabel data dan siapkan hard disk cadangan.

Komputer tiba-tiba mati (Tidak mau menyala)?

Komputer yang mati/ hang sebelum masuk ke sistem operasi bisa penyebabnya bisa bermacam-macam. Berikut Tips yang sudah pernah biasa di praktekkan dan hampir selalu berhasil. Pilih yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, atau lakukan secara bertahap.

  • Cek Kabel, mulai dari Kabel yang masuk ke UPS/Stabilizer, kabel Power ke Monitor, kabel Monitor ke CPU dan kabel yang masuk ke Komputer. Pastikan pemasangannya telah sesuai dan kencang, serta arus listriknya ada dan cukup.

  • Jika terdapat CD-ROM / DVD-ROM dan bisa dibuka/tutup, maka kemungkinan permasalahan ada di komputer (CPU), mulai dari kabel power yang masuk ke motherboard atau motherboard itu sendiri, cek pemasangan kabelnya.

  • Jika dua langkah diatas sudah dicek, dan masih belum menyala, matikan komputer dan Reset BIOS di Motherboard. Caranya bisa dilihat di buku panduan motherboard, dan cari menu Reset BIOS. Biasanya untuk mereset BIOS dapat dilakukan pada Jumper 1 (JP1). Disana ada 3 pin, yang 2 diantaranya dihubungkan dengan sebuah konektor kecil. Untuk mereset, tinggal melepas dan memasang di 2 pin yang satunya. Misalnya 3 pin tersebut 1,2,3 dan pin 1 dan 2 sudah terhubung, maka untuk mereset tinggal melepas dan memasang di pin 2 dan 3. Biarkan sekitar 30 detik atau lebih kemudian kembalikan seperti semula. Nyalakan komputer.
    Baterai CMOS dan Reset Switch

  • Jika BIOS telah di reset dan masih tidak menyala, coba lepas Baterai CMOS, yang ada di motherboard. Diamkan sekitar 1 menit, kemudian dipasang kembali dan nyalakan komputer. Jika baterai sudah cukup lama, lebih dari 3 tahun, ada baiknya diganti dengan yang baru. Apalagi jika jam di komputer sering tidak cocok.

  • Jika kipas Processor / VGA berputar, tetapi komputer masih belum menyala, maka kemungkinan ada yang tidak beres dengan BIOS motherboard atau Motherboard memang sudah rusak. Mungkin BIOS perlu di Update, tetapi sebelum update, komputer harus bisa menyala (masuk BIOS) terlebih dahulu. Untuk melakukan hal itu, coba lepas kabel Hardisk, CD-ROM, Floppy. Kemudian, lepas Memori komputer (RAM) dan ganti di slot yang lain atau gunakan memori komputer lain. Hal ini mungkin harus diulangi sampai beberapa kali, hingga ada tanda-tanda kehidupan pada komputer.

  • Jika CPU sudah kelihatan bekerja, hardisk berputar dan lampu led CPU berkedip-kedip tetapi monitor tidak ada tampilannya, maka kumungkinan VGA ( Kartu Grafis) komputer yang bermasalah. Coba ganti dengan VGA lain atau cek VGA tersebut di komputer lain (Hal ini jika VGA tidak jadi satu dengan motherboard).

Jika dengan semua langkah diatas, komputer juga belum menyala, mungkin komputer perlu di service orang yang lebih ahli. Untuk mengetahui lebih detail permasalahan motherboard atau ingin menjadi teknisi, sebaiknya membeli sebuah alat khusus yang disebut PC Analyzer, yang memang dirancang untuk mengetahui kerusakan motherboard. Silahkan berbagi pengalaman anda mengenai komputer yang tiba-tiba mati dan tidak mau menyala.. semoga bermanfaat.

Informasi

CPU yang dimaksud diatas adalah Motherboard, Memori, CPU, Power Supply, Hardisk, Floppy dan komponen lainnya yang ada dalam Casing Komputer, selain monitor. Meskipun sebenarnya CPU adalah Central Processing Unit (Processor), misalnya Pentium4, AMD dsb. Hal ini untuk mempermudah saja.

Kamis, 30 September 2010

Welcome To X TKJ: Windows hang secara berkala

Welcome To X TKJ: Windows hang secara berkala

Windows hang secara berkala

Windows hang secara berkala

MASALAH : “Secara berkala, sistem operasi Windows saya selalu hang.”

Keinginan untuk menambah kapasitas memori sudah terlaksana dengan dibelinya satu keping RAM 64 MB. Ini membuat memori keseluruhan menjadi 128 MB: Lebih dari cukup untuk pekerjaan sehari-hari yang biasa dilakukan. Namun, dengan tercapainya keinginan ini, tidak berarti kebahagiaan ikut menyertai. Sejak dibelinya RAM baru, komputernya tak
pernah bertahan lama: Selalu hang, minimal sekali dalam satu jam.

Semula, pembaca yang masih setia pada Windows 95 ini menganggap bahwa sistem operasinya tidak dapat menangani kapasitas memori yang besar. Ia mengganti sistem operasi dengan Windows 98 SE, lalu Windows 98 ME. Namun keduanya tidak memberikan hasil yang memuaskan. Rutinitas hang masih selalu dijalani satu jam sekali.

DIAGNOSA : “Kesalahan pengelolaan memori membuat Windows kebingungan. ”

Setelah berulangkali menginstal ulang Windows tanpa memberikan hasil yang diinginkan, pembaca ini menghubungi CHIP via telepon. CHIP menyarankan untuk memeriksa memori dan hard disk dari kemungkinan adanya bad-sector: Gejala yang dialaminya persis sama jika memori yang dipakai mengalami kerusakan, atau hard disk memiliki bad sector di tempat-tempat vital.

Pembaca ini mengikuti saran CHIP dan tidak ada kabar apaapa lagi selama tiga hari. Ini tidak berarti bahwa masalahnya telah teratasi; rupanya ia menjalankan Scandisk dalam mode thorough pada hard disknya yang berkapasitas 12 GB! Setelah itu, ia kembali menginstal ulang Windows dan tidak memperoleh hasil yang diharapkan.

Pemeriksaan memori juga sudah dilakukan. Memori yang baru dibelinya dipasang pada komputer di kantornya: Selama 24 jam tidak ada masalah apa pun. Jelas sudah bahwa kedua komponen utama yang dicurigai, memori dan hard disk, lepas dari tuduhan dengan meyakinkan. Lalu, apa lagi?

Mungkin karena sudah putus asa, ia melepaskan semua card yang terpasang pada motherboard Soyo SY-7VCA dan memulai kembali pekerjaan yang memuakkan: Menginstal ulang Windows beserta aplikasi-aplikasi. Jam pertama ia merasa senang, karena komputernya masih mampu bertahan. Ia menganggap masalahnya telah teratasi. Namun, lima belas menit kemudian, komputernya kembali membandel. Akhirnya, atas undangan CHIP, komputer yang menjengkelkan ini dibawa oleh pemiliknya ke redaksi CHIP.

Kemudian langkah pemeriksaan dimulai kembali dari awal: Memeriksa kontak-kontak dan kabel penghubung, membersihkan soket dan kipas, serta prosedur-prosedur standar lainnya. Semua beres, tetapi Windows tetap hanya bertahan selama belasan menit untuk kemudian hang. Meskipun sudah pernah dicoba oleh pemiliknya, CHIP juga mencoba mengganti RAM dengan milik redaksi yang diketahui bekerja normal: Hasilnya, nihil.

Semua periferal dilepaskan dari motherboard dan dipasang ke motherboard lainnya. Windows diinstal ulang: Satu jam, dua jam, semua normal. Jadi, masalahnya ada pada motherboard? Mungkin Anda berkesimpulan seperti itu. Sama seperti CHIP. Benarkah?


SOLUSI : “Satu pembenahan dalam BIOS berhasil mengatasi masalah.”

Setelah diperoleh kepastian, pemeriksaan dialihkan ke motherboard. Sebelumnya, CHIP kembali mengajukan pertanyaan kepada pemiliknya. Kapan masalah muncul. Setelah memasang RAM, apa yang dilakukannya.

Dari tanya jawab lanjutan ini, hanya terungkap satu fakta yang sepertinya tidak berguna: Setelah RAM dipasang, BIOS di-reset ke Fail-Safe Configuration. Ini merupakan setting paling aman yang menjamin motherboard dapat bekerja.

Karena hanya itu yang terungkap, CHIP pun mulai menelusuri setting dalam BIOS. Semua tampak beres, semua ada pada nilai yang seharusnya. Tapi, tunggu!

Option PCI/VGA Palette Snoop, di halaman Advanced BIOS Setting, yang seharusnya selalu dimatikan (disable) di sini malah aktif (enable). Aktifnya setting ini membuat Windows kebingungan dalam mengelola memori layar dan membuatnya hang.

CHIP menekan F7 untuk mengembalikan ke nilai default, tetapi enable memang nilai default-nya! Ini memang aneh, karena semua versi BIOS SY- 7VCA yang ada di website Soyo memiliki nilai disable sebagai default. Setelah diubah ke nilai yang seharusnya, sampai artikel ini turun cetak, PC pembaca tersebut masih berjalan normal.

Solusi Masalah Booting pada Windows

Solusi Masalah Booting pada Windows


Masalah : Windows tiba-tiba hang pada tampilan awal.

Solusi : Kegagalan booting Windows tidak selalu terjadi karena harddisk tidak dikenal atau akibat serangan virus. Masalah ini juga bisa dipicu oleh kesalahan driver atau software yang di-install terakhir kalinya, sehingga proses booting menjadi hang atau berakhir dengan blue screen (layar biru dengan pesan yang cukup memusingkan). Jika demikian, mau tidak mau Anda harus menekan tombol reset. Lalu komputer akan berjalan kembali dan masuk ke boot menu. Secara default, sistem sudah diatur dalam "Safe Mode". Jalankan Windows dalam mode ini, karena driver yang dijalankan di sini hanyalah driver-driver yang penting saja. Dalam tampilan WIndows dalam Safe Mode ini, Anda dapat meng-uninstall driver atau software yang diduga telah menjadi penyebab error tersebut.

Booting kembali sistem Windows Anda. Jika sistem masih hang sewaktu dijalankan tekan kembali tombol reset dan setelah booting, pilih menu "Logged (Bootlog.txt)". Di sini proses loading akan dicatat ke dalam file BOOTLOG.TXT. Jika sistem Windows menjadi hang ketika memasuki tampilan graphic interface, Anda dapat membuka file Bootlog.txt ini dengan teks editor (EDIT.COM) yang ada dalam directori C:|Windows\Command\. Lalu, buanglah driver atau program yang menjadi penyebab kegagalan sistem setelah Windows masuk ke dalam Safe Mode.

Reparasi Windows : Jika Windows masih tetap hang setelah membuang driver atau software yang bermasalah, sebaiknya Anda mereparasi ulang Windows dengan menjalankan startup disk atau booting dari CD instalasi Windows jika sistem Anda mendukungnya.

Jalankan file setup dari CD Windows, seperti pada instalasi yang baru. Jika data yang dikopi mengalami konflik versi, Windows akan selalu mengkonfirmasikannya. Anda dapat menentukan apakah sebuah driver atau DLL yang telah diinstal harus diganti dengan file dari CD instalasi. Jika Anda sudah dapat mengetahui modul Windows yang memicu error tersebut, Anda dapat mengatasinya dengan mengganti file driver yang konflik. Pembaharuan sistem Windows ini lebih baik daripada melakukan instalasi ulang setelah memformat harddisk. Semua program dan data registry yang sudah ditentukan tidak akan terhapus atau terganti. Demikian juga dengan data dalam harddisk.